Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Generasi Millennial Membaca Wiji Thukul

Memasuki kampus pada awal 2009, di sebuah lembaga tua yang melegitimasi ilmu pengetahuan dengan ijazah dan gelar itu, tidak nampak sebuah jargon “buku, pesta dan cinta” seperti yang dideskripsikan dalam buku-buku memoir para aktivis. Semua itu hanya selisih lima tahun dengan kematian aktivis HAM, Munir Said Thalib, dan terpaut sebelas tahun dengan tahun hilangnya Wiji Thukul, seniman sekaligus aktivis Partai Rakyat Demokratik. Pada tahun itu pula, persoalan perihal Munir tidak banyak diperbincangkan. Tidak ada munir di selasar sekretariat organisasi gerakan mahasiswa, tidak ada Thukul pula pada pojok-pojok kajian strategis. Ya, itu baru lima tahun selepas kepergian Munir. Lalu, apa daya kami untuk menangkap suara-suara sebelas tahun silam? Bagaimana nasib idealisme muluk pihak penuntut keadilan bagi para penyintas 65? Beberapa di antaranya seperti tulisan “Wiji Thukul dan Orang Hilang” yang menjadi salah satu bagian dalam buku “Dari Jawa Menuju Atjeh” ka...

Loji, Sanggabuana

Ini cerita tentang bagaimana saya mengenal kegiatan alam bebas. Kenapa harus alam bebas? Karena saya suka. Jangan kesal soalnya ini hanya tulisan iseng belaka.  Tapi menurut saya yang paling mengesankan adalah ketika kita flash back mengingat bagaimana kita mulai mencintai sesuatu. Dan tak ada salahnya bercerita, bukan? Pertama kali saya kenal mendaki itu sekitar tahun 2008. Waktu itu kami terinspirasi oleh kegiatan-kegiatan pramuka di zaman sekolah dulu, seperti mendirikan tenda, membuat api unggun, tali-temali, bernyanyi, berbaris dan sebagainya. Namun jujur saja, dulu saya tidak begitu berminat untuk menjadi sahabat pramuka sebab paling malas menghafal kode morse atau semapur. Lain hal dengan kegiatan cross country, itu sangat suka sekali. Akhirnya kami bertiga - anak piyik kemarin sore - merencanakan berkemah di alam bebas selama dua malam tiga hari di bukit Sanggabuana, Kerawang. Dengan peralatan pendaki amatir; Wajan, panci, tenda pramuka, lampu minyak petromaks, senter r...

Kelana

"Jangan berpikir tentang awalan dan akhiran.  Tapi lakukan bagaimana kita bisa menjalani awal hingga akhir kita sebagai manusia.  Saat kita berkelana, itulah kehidupan " - Ikhwan S Adiwira -