Langsung ke konten utama

penyesalan kelinci

dalam bangkit, dalam mati.
dalam sunyi, dalam sakit.
pemahamanku tidak seruncing dulu ketika bangkit.
sekarang cuma sunyi tanpa nyanyi,
tidur bersama sakit hampir mati.

sebentar lagi kuping panjangku kan layu.
dimakan batu, eh waktu.
gigiku pun tak setonggos dahulu yang panjang menusuk tanah.
jadi kerjaanku cuma jatuh kepeleset karena tongkat gigiku hilang.

pernah ibu kelinciku berkata "kejar impianmu seperti kau butuh celana dalam di musim dingin"
tapi itu sebelum aku sakit, itu sebelum beliau di sate oleh manusia-manusia zaman edan.

aku baru sadar "mana celana dalam ku?"

sekarang cuma sunyi tanpa nyanyi.
aku senyum-senyum sakit hampir mati.


bekasi 12 des 2010