Langsung ke konten utama

SENYUMAN SORE


Tak ada hari selain siang ini.
Mengetuk penatnya gerak tubuh jadi peluh.
Sampai tiba waktu dalam detik-detik memesona.
Dimana bahagia yang sekejap menyapu lembut aliran darah-darah.

Hingga sore kemarin aku menyentuh telapak tanganmu.
Mengucap salam dan berbincang sedikit di depan taman.
Begitu sumringahnya sore, walau hanya sebentar memadu senja.

Kini rasa yang memuncak
perlahan
menyeluruh dalam raga.
Langit setengah mendung.
Dan  kau pulang dengan seribu pertanyaan.
Memaksa masuk dalam celah kepalsuan.

Lemah kata malam,
aku tak akan lupa pada selongsong senyummu.
Sore itu.