Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Ayat Tuhan

Kepada hari yang diguratkan malam. Kepada sepi yang berantah-antah datang. Bertamulah seseorang untuk meminta hajatnya yang bersemarak duka. Aku katakan dengan pelan sambil membawa air untuk mengisi kekosongannya. Janganlah bersedih. Janganlah berkecil diri. Kesendirian yang berlarut buih adalah sepi pembunuh jiwa.  Lalu menenggelamkan dalam ketakberdayaan  hingga enggan melakukan sesuatu walau sebatas apa.  Ia (sepi) membutakan mata kita pada harapan sekecil debu.  Ia membuat kita lupa kalau ada ketabahan, seperti tabahnya hujan di bulan juni. Maka jangan bersedih,  berkecil hati. Katakanlah dengan lemah lembut,  semoga aku tidak termasuk orang yang berputus asa  dan menjadi orang yang zalim atas diriku sendiri.  Lalu berikanlah kekuatan saat menjalani segala sesuatu dengan baik  untuk tidak menjadi sombong, dan tidak menjadi lemah dari musuh-musuh Mu. Sungguh, ini bukanlah sajakku melainkan pe...

IBU

Ada yang terselip di antara garis keriput kulitmu, ibu Serupa kasih sayang yang tiada habisnya Menjalar-jalar seperti nadi Lalu mengalirkan cinta tuk anak-anakmu Ada ucap terimakasih padamu, ibu Atas segala hari yang telah terlewati Kerana tanpa kebaikanmu, Aku bukanlah anak siapa-siapa Bukan pula anak apa-apa Tanpa jerih payahmu melahirkanku ke dunia Aku tak mampu nikmati curangnya hidup Ibu, anakmu ini sudah bisa bersajak!

Tukang Roti

Waktu cilik, selang klaksonmu menghela pagi. Seperti pengingat akan datang sebuah hari. Ibu-ibu yang telah bersolek keluar dengan cepat. Membeli roti gandum isi coklat hitam atau keju kuning. Untuk sarapan anak-anaknya setelah pulas di sarang. Begitu nikmat buatan tanganmu. Itu dulu. Sekarang makin pahit saja olahanmu. Aku berfikir. Mungkin kau butuh sarapan untuk anak-anak. Yang pulang kemarin senja. Sedang bahan-bahan biang rotimu hilang. Atau mungkin saja bos mu makin korup. Tak peduli rasa yang penting laku Dan kau kahirnya kejar setoran Seperti esok tak ada harapan. Dan  orang-orang telah lupa hakikat rasa. Lambat laun, sapa menyapa. Ekonomi merana dan buta. Roti gerobak cuma kisah yang menghamba pada sejarah. Seperti becak atau kereta kuda.

Apa Jadinya Jika Kita Satu?

Ruang ini adalah saksi Dari manusia-manusia berhati teguh Yang berjuang melawan getirnya belajar Untuk mengalahkan kebodohan dan Lelahnya masa tua Maka ruang ini pula saksi Antara aku dan kamu Menerjemahkan bahasa tubuh Menjadi aroma subuh Di tembok yang hijau param tertulis lamunan seperti ini :                a                           a           e r   b a                s u   r a        m            m           a            m      u                  u       n                   u    k                  ...